Google
 

Rabu, 27 Februari 2008

NAVIGASI-DARAT

Naik Gunung?? masuk hutan?? Hal ini tentu saja tidak pernah terlepas dari route, medan dan rintangan. unutk itulah para penjelajah hutan harus memahami ilmu navigasi, dalam melakukan aktivitasnya. Pengetahuan tentang navigasi darat ini merupakan bekal yang sangat penting bagi kita untuk melakukan kegiatan di alam bebas, dari savana, gunung sampai hutan rimba. Pengetahuan membaca peta, menggunakan kompas dan yang lebih penting lagi adalah penggunaan tanda-tanda alam yang membantu kita dalam menentukan arah.


Dan untuk itu dibutuhkan peralatan dan perlengkapan sebagai berikut:
  • Peta topografi
  • Penggaris
  • Kompas
  • Konektor
  • Busur Derajat
  • Altimeter
  • Pensil

PETA TOPOGRAFI
Peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang diperkecil dengan skala tertentu sesuai dengan kebutuhan. Peta digambarkan siatas bidang datar dengan sistem proyeksi tertentu. Peta yang digunakan untuk kegiatan alam bebas adalah Peta Topografi. Peta topografi adalah suatu representasi di atas bidang datar tentang seluruh atau sebagian permukaan bumi yang terlihat dari atas dan diperkecil dengan perbandingan ukuran tertentu. Peta topografi menggambarkan secara proyeksi dari sebagian fisik bumi, sehingga dengan peta ini bisa diperkirakan bentuk permukaan bumi. Bentuk relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur. Dalam menggunakan peta topografi harus diperhatikan kelengkapan petanya yaitu:

JUDUL PETA
Adalah identitas yang tergambar pada peta, ditulis nama daerah atau identitas lain yang menonjol

KETERANGAN PEMBUATAN PETA
Merupakan informasi mengenai pembuatan dan instansi pembuat. Dicantumkan di bagian kiri bawah dari peta

NOMOR PETA (Indeks Peta)
Adalah angka yang menunjukan nomor peta. Dicantumkan di bagian kanan atas.

PEMBAGIAN LEMBAR PETA
Adalah penjelasan nomor-nomor peta lain yang tergambar di sekitar peta yang digunakan, bertujuan untuk memudahkan penggolangan peta bila memerlukan interpretasi suatu daerah yang lebih luas.

SISTEM KOORDINAT
Adalah perpotongan antara dua garis sumbu koordinat. Macam koordinat adalah:
Koordinat Geografis: Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (BB dan BT), yang berpotongan dengan garis lintang (LU dan LS) atau kordinat yang penyebutannya menggunakan garis lintang dan bujur. Koordinatnya menggunakan derajat, menit dan detik. Misalnya Co 120°32' 12"BT 5°17' 14" LS.
Koordinat Grid: Perpotongan antara sumbu absis (x) dengan ordinal (y) pada koordinat grid. Kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak (meter), sebelah selatan ke utara dan barat ke timur dari titik acuan.
Koordinat Lokal: Untuk memudahkan membaca koordinat pada peta yang tidak ada gridnya, dapat dibuat garis-garis faring seperti grid pada peta.

Skala bilangan dari sistem koordinat geografis dan grid terletak pada tepi peta. Kedua sistem koordinat ini adalah sistem yang berlaku secara internasional. Namun dalam pembacaan seiring membingungkan, karenaya pembacaan koordinat dibuat sederhana atau tidak dibaca seluruhnya.
Misalnya: 72100 mE dibaca 21, 9° 9700 mN dibaca 97, dan lain-lain.

SKALA PETA
Adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak horisontal sebenarnya di medan atau lapangan. Rumus jarak datar dipeta dapat dituliskan sbb:
JARAK DI PETA x SKALA = JARAK DI MEDAN
Penulisan skala peta biasanya ditulis dengan angka non garis (grafis). Misalnya Skala 1:25.000, berarti 1 cm si peta sama dengan 25m di medan yang sebenarnya.

ORIENTASI ARAH UTARA
Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan sebelum menggunakan peta dan kompas, karena tiga arah tersebut tidak berada pada satu garis. Tiga arah utara tersebut adalah:
Utara Sebenarnya (True North/US/TN) diberi simbol * (bintang), yaitu utara yang melalui Kutup Utara di Selatan Bumi.
Utara Peta (Grid North/UP/GN) diberi simbol GN, yaitu Utara yang sejajar dengan garis jala vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta.
Utara Magnetis (Magnetic North/UM) diberi simbol T (anak panah separuh), yaitu Utara yang ditunjukan oleh jarum kompas. Utara magnetis selalu mengalami perubahan tiap tahunnya (ke Barat atau Timur) dikarenakan oleh pengaruh rotasi bumi. Hanya ada di medan, karena ketiga arah utara tersebut tidak berada pada satu garis, maka akan terjadi penyimpangan-penyimpangan sudut, antara lain:
Penyimpangan sudut antaraUS - UP balk ke Barat maupun ke Timur, disebut ikhlaf Peta (IP) atau Konvergensi Merimion. Yang menjadi patokan adalah Utara Sebenarnya (US).
Penyimpangan sudut antara US -UM balk ke Barat maupun ke Timur, disebut Ikhtilaf Magnetis (IM) atau Deklinasi. Yang menjadi patokan adalah I Utara Sebenarnya (IS).
Penyimpangan sudut antara UP - UM balk ke Barat maupun ke Timur, disebut Ikhtilaf Utara Peta-Utara Magnetis atau Deviasi. Yang menjadi patokan adalah Utara Peta f71'. dengan diagram sudut digambarkan US UP UM

GARIS KONTUR ATAU GARIS KETINGGIAN
Garis kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi. Sifat-sifat garis kontur, yaitu:
Garis kontur merupakan kurva tertutup sejajar yang tidak akan memotong satu sama lain dan tidak bercabang.
Garis kontur yang didalam selalu lebih tinggi dari yang diluar.
Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang sama.
Indek kotur dinyatakan dengan garis tebal.
Semakin rapat jarak antara garis kontur, berarti semakin terjal. Jika garis kontur bergerigi (seperti sisir) maka kemiringannya hampir sama atau sama dengan 90°.
Pelana (sadel) terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapi terpisah satu sama lain. Sadel yang terdapat diantara dua gunung besar dinamakan PASS.

TITIK TRIANGULASI
Selain dari garis-garis kontur dapat pula diketahui tinggi suatu tempat dengan pertolongan titik ketinggian, yang dinamakan titik triangulasi, titik ini adalah suatu titik atau benda yang meruakan pilar atau tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat dari permungkaan laut. macam-macam titik triangulasi:
Titik Primer, 1'.14 titik ketinggian gol. I, No. 14, tinggi 3120 mdpl. 3120
Titik Sekunder, S.45, titik ketinggian gol. II, No.45, tinggi 2340 mdpl. 2340
Titik Tersier, 7:15 , titik ketinggian gol.III No. 15, tinggi 975 mdpl 975
Titik Kuarter, Q.20 , titik ketinggian gol.IV No. 20, tinggi 875 mdpl 875
Titik Antara, TP.23 , titik ketinggian Antara, No.23, tinggi 670 mdpl 670
Titik Kedaster, K.131 , titik ketinggian Kedaster, No.I 31, tg 1202 mdpl 7202
Titik kedaster Kuater, K.Q 1212, titikketinggian Kedaster Kuarter, No. 1212, tinggi 1993 mdpl 1993

LEGENDA PETA
Adalah informasi tambahan untuk memudahkan interprestasi peta, berupa unsur yang dibuat oleh manusia maupun oleh alam. Legenda peta yang penting dan perlu sekali dipahami antara lain:
Titik ketingian
Jalan setapak
Garis batas wilayah
Jalan raya
Pemukiman
Air
Kuburan, dll.

0 komentar: